Kolesterol adalah komponen lemak yang terdapat pada pembuluh darah
semua binatang dan juga manusia. Kolesterol sebenarnya berguna sebagai
sumber energi, membentuk dinding sel-sel dalam tubuh, dan sebagai bahan
dasar pembentukan hormon -hormon steroid.
Kolesterol memang dibutuhkan tubuh, namun dapat membentuk endapan
pada dinding pembuluh darah. Sebagai kolesterol baik, HDL bertugas
mengambil kolesterol jahat serta fosolipida dari darah dan menyerahkan
pada lipoprotein lain, untuk diangkut kembali ke hati. Kemudian lemak
akan diedarkan kembali atau dikeluarkan dari tubuh. Inilah mengapa,
kadar HDL tinggi justru dianggap baik.
Gambar arteri dalam tubuh manusia yang terdapat kolesterol
Di hati, reseptor LDL mengatur kolesterol darah. Jika LDL meningkat,
sel-sel perusak menumpuk di dinding pembuluh darah dan membentuk plak,
yang memperkecil diameter pembuluh darah. Plak yang bercampur dengan
protein akan ditutupi oleh sel-sel otot dan kalsium dan dalam jangka
waktu bertahun-tahun bisa terjadi atherosclerosis (pengerasan dan
penyempitan pembuluh darah). Akibatnya, suplai oksigen dan nutrisi ke
seluruh tubuh terhambat. Jika dibiarkan, dapat mengakibatkan gangguan
jantung, stroke, dan gangguan lain.
Kolesterold dalam darah manusia terbagi menjadi 2 jenis yakni
kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan HDL ( kolesterol baik). LDL
apabila terlalu tinggi dan tidak seimbang dengan kolesterol baik HDL
dapat menyebabkan penempelan di dinding pembuluh darah.
Kolesterol yang berlebihan bisa menempel di dinding pembuluh darah
sehingga pembuluh darah menyempit dan aliran darah tidak lancar. Inilah
mengapa, kolesterol menjadi salah satu faktor resiko penyakit jantung.
Tabel klasifikasi LDL dan HDL
Dulu, kolesterol tinggi atau hiperkolesterolemia bisa terjadi pada
usia 50 tahun ke atas. Namun sekarang, penelitian tahun 2004 di
Indonesia menunjukkan bahwa 9,3% hiperkolesterolemia terjadi di usia
muda yakni 25-34 tahun. Tidak mengherankan, National Heart, Lung and
Blood Institute di Amerika Serikat menganjurkan untuk rutin memeriksa
kadar kolesterol selewat usia 20 tahun. Tujuannya memperkirakan resiko
terhadap penyakit jantung.
Seberapa sering kita perlu memeriksa kadar kolesterol? Berbeda untuk
tiap orang, sesuai dengan kondisinya. Di usia dewasa (≥20 tahun),
disarankan untuk melakukan pemeriksaan setidaknya 1 x dalam lima tahun,
biasanya mencakup pemeriksaan kolesterol LDL, HDL, dan total kolesterol,
serta dikombinasi dengan tes trigliserida. Ini sering disebut tes
profil lipid (lemak).
Jumlah kolesterol yang berlebihan di dalam tubuh juga akan
mengakibatkan hiperkolesterolemia. Biasanya disebabkan oleh obesitas,
alkoholisme, gangguan ginjal, gangguan hati, diabetes, diuretik,
kortikosteroid, dan penyakit tiroid. Disamping itu, kolesterol tinggi
pun mengundang dislipidemia, yaitu lemak dalam darah.
Kadar
kolesterol
yang tinggi akan menyebabkan penebalan plak di lumen pembuluh darah,
tapi juga mudah memicu kerusakan dinding pembuluh darah. Plak yang
menempel pada dinding pembuluh darah itu berisi lemak dan komponen
peradangan.
Plak yang semakin menebal pada dinding pembuluh darah akan semakin
mempersempit lumen pembuluh darah. Plak yang berisi kolesterol ini bisa
muncul di pembuluh darah mana saja. Namun yang paling berbahaya ialah
jika plak tersebut berada di pembuluh darah
jantung koroner
dan pembuluh darah di otak. Sewaktu-waktu, plak ini bisa menutupi
seluruh lumen pembuluh darah. Atau bisa juga plak tersebut pecah
(ruptur) dan pecahnya terbawa oleh aliran darah ke organ lain, misalnya
di jantung.
Jika ia terbawa hingga ke pembuluh darah jantung, maka dapat
dibayangkan apa yang terjadi pada jantung tersebut. Pecahan plak akan
langsung menyumbat aliran darah dan akibatnya jantung tidak dapat
menerima darah. Kemudian tidak lama otot jantung akan mati. Keadaan
inilah yang disebut sebagai heart attack.
Banyak cara yang dapat digunakan untuk mengetahui kadar kolesterol
dalam darah. Di banyak apotek maupun klinik, sekarang sudah tersedia
alat pemeriksaan kolesterol yang sederhana, cepat dan mudah. Pemeriksaan
kolesterol ini menggunakan metode dipstick yang mengambil sample
darahnya dari pembuluh darah kapiler yang terletak di ujung jari tangan.
Hanya dengan meletakkan beberapa tetes darah saja, kita bisa segera
tahu berapa kadar kolesterol dalam darah.Adapun dengan kami telah memiliki alat 96% mutakhir dari Amerika seperti
U Bio Clip untuk mengetahui usia pembuluh darah, komponon pembuluh darah apakah terjadi penyumbatan atau plak lemak yang menggumpal dan tingkat stress anda serta jantung anda.
http://www.facebook.com/sehat232
Setelah melakukan pemeriksaan awal, ada baiknya Anda juga melakukan
pemeriksaan kolesterol yang diambil dari darah vena. Cara ini tentu saja
jauh lebih akurat karena selain kadar kolesterol total, kita juga bisa
tahu berapa kadar HDL (kolesterol baik) dan LDL (kolesterol jahat).
Kadar kolesterol total yang diharapkan adalah tidak lebih dari 200
mg/dL, dengan komposisi LDL < 150 mg dan HDL > 50 mg/dL.
Jika ternyata kadar kolesterol Anda melebihi normal, maka segera
konsultasikan ke dokter. Hal penting yang bisa Anda lakukan adalah
mengubah pola makan Anda sehari-hari.
Pernahkah kita berfikir bahwa
kolesterol tinggi
hanya menghinggapi mereka yang gemuk saja? Ternyata anggapan ini salah.
Sebab kolesterol bukan hanya berasal dari makanan yang kita konsumsi
sehari-hari, namun sebagian besar kolesterol dihasilkan oleh tubuh kita
sendiri. Bahwa 80% kolesterol dihasilkan oleh hati. Jadi jangan lagi
beranggapan bahwa orang kurus tidak bisa terkena penyakit kolesterol.
Apalagi jika pola makan kita sehari-hari cenderung tidak baik, misalnya
kurang makan serta yang berasal dari sayurann dan buah-buahan.
Sama halnya dnegan anggapan bahwa penyakit jantung hanya terjadi pada
mereka yang memiliki berat badan berlebih alias gemuk ini adalah
anggapan yang keliru. Penyakit jantung bisa terjadi karena banyak faktor
penyebab penyakit jantung, antara lain adanya kolesterol yang tinggi di
dalam darah. Dengan menjaga makanan yang kita konsumsi sehari-hari,
kita bisa menjaga kesehatan tubuh serta membuat jantung kita bisa hidup
lebih lama.
Dislipidemia kelainan kolesterol
adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan atau
penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelaianan fraksi lipid
yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol Low
density lipoptotein (LDL) dan trogliserida serta penurunan kadar
kolesterol High density lipoprotein (HDL). Peningkatan kadar kolesterol,
terutama LDL, ata trigliserida darahperlu mendapatkan perhatian karena
merupakan predisposisi terhadap terjadinya aterosklerosis atau penyakit
jantung koroner. HDL mempunyai pengaruh sebaliknya, peningkatan kadar
HDL plasma menurunkan resiko terhadap penyakit jantung koroner.
Rendahnya HDL dihubungkan dengan hipertrigliseridemia.
Pengobatan dislipidemia kelainan kolesterol berdasarkan asumsi
bahwa normalisasi nilai lipid darah mengurangi resiko terhadap
aterogenesis dan penyakit kardiovaskular. Kolesterol terutama
disintesis di dalam hati dari hasil metabolisme kabohidrat, lemak, dan
protein. Penyebab itama peningkatan kolesterol dalam darah adalah faktor
keturunan dan asupan lemak tinggi. Asupan lemak total berhubungan
dengan kegemukan, yang merupakan faktor resiko utama untuk terserang
aterosklerosis. Pengaruh lemak makanan pada
penyakit jantung koroner
berhubungan dengan pengaruh komponen asam lemak dan kolesterol terjadap
kolesterol darah, terutama kolesterol LDL. Asam lemak tidak jenuh ganda
dan asam lemak tidak jenuh tunggal, serat larut air, karbohidrat
kompleks, dan diet vegetarian mempunyai pengaruh baik terhadap kadar
lipid darah, sedangkan asam lemak jenuh, kolesterol dan kegemukan
mempunyai pengaruh kurang baik terhadap kadar ipid darah yang berkaitan
dengan resiko penyakit jantung koroner. Pilar utamapengelilaan
dislipidemia adalah upaya nonfarmakologis yang meliputi modifikasi diet,
latihan jasmani dan pengelolaan berat badan.
Trigliserida pada
dislipidemia kelainan kolesterol dalam tubuh berasal dari melak makanan
atau dari hasil perubahan unsure-unsur energy yang berlebihan di dalam
bentuk tubuh. Trigliserida diangkut oleh Vert Low Density
Lipoprotein (VLDL) atau kilomikron ke jaringan tubuh sebagai sumber
energy atau ke jaringan lemak untuk disimpan. Penyebab utama peningkatan
trigliserida darah adalah faktor genetic, kegemukan, alkohol, hormone
estrogen, obat-obatan,
diabetes mellitus tidak terkontrol,
penyakit ginjal kronik, penyakit hati serta asupan karbohidrat sederhana berlebihan.
Sebenarnya kolesterol adalah bagian dari lemak yang disebut lipid
plasma. Bersama-sama dengan trigliserid, fosfolipid dan asam lemak
bebas, kolesterolmerupakan unsure utama dari lipid plasma. Fungsi
kolesterol adalah untuk mengsintesis (membuat) membrane sel, mengubah
fluiditas sel dan mengsintesis hormonsteroid hormone steroid dan asam
empedu. Sedangkan trigliserid adalah sumber energy utama dalam tubuh
manusia.
Zat-zat diatas (lipid plasma) tidak bisa larut dalam cairan plasma
darah, yang artinya jika ada zara lain zat-zat tersebut tidak bisa
sampai papda tempat kerjanya sel-sel tunuh. Agar bisa larut, zat-zat ini
dimodifikasi menjadi lipoprotein (bergabung dengan protein) yang
bersifat larut dalam air. Lipoprotein mempunyai pekerjaan mengangkut
lipid (dari tempat sintetisnya) menuju tempat pengunaannya.
Lipid disintesis di hati dan usus yang akan ditransportasikan ke
beberapa jaringan tubuh untuk fungsi metabolik. Oleh karena lemak
tersebut tidak larut dalam air, untuk transportasi dalam plasma
membentuk kompleks molekul besar dengan protein yang dengan
lipoporotein.
Gambar : Sumber kolesterol
Lemak dalam darah berasal dari kolesterol di dalam aliran darah,
tubuh membentuk lipoprotein. Lipoprotein yang terkenal adalah kolesterol
LDL yang lebih dikenal dengan kolesterol jahat karena kolesterol LDL
tersebut dapat menempel pada dinding pembuluh darah dan menimbulkan
sumbatan yang dikenal dengan proses atherosklerotik.
Lipoprotein
adalah partikel bulat yang terdiri dari bagian lemak non-polar terdiri
dari trigliserida dan ester kolesterol terletak di dalam inti dan bagian
yang lebih polar seperti fosfolipid dan kolesterol bebas terletak pada
permukaan dari molekul. Selain itu, partikel lipoprotein juga mengandung
satu atau lebih protein spesifik yang terletak pada permukaan partikel
lipoprotein yang disebut apolipoprotein.
Lipoprotein (a) atau Lp (a) merupakan faktor resiko utama yang tidak
tergantung pada faktor gentik atherosklerosis dan penyakit pembuluh
darah jantung.
Lp(a) adalah suatu glikoprotein yang secara
struktural sama dengan plasminogen dan merupakan molekul dasar plasmin,
yang tergolong dalam enzim fibronolitik. Lp (a) mempunyai kemampuan
untuk mengikat fibrin dan protein membran dari endotel dan monosit yang
akan menghentikan pengikatan plasminogen dan menghambat pembentukan
plasmin.
Hambatan pembentukan plasmin ini akan menyebabkan bertumpuknya Lp (a)
pada permukaan fibrin dan membran endotel serta pengendapan kolesterol
pada dinding pembuluh darah yang mengakibatkan terbentukna plague
ateroma pada dinding pembuluh darah.
Lp(a) mempunyai kandungan kolesterol yang tinggi sehingga peningkatan
kadar Lp(a) akan meningkatkan kadar kolesterol pada dinding pembuluh
darah dengan akiibat plaque ateroma yang terbentuk semakin besar dan
semakin mempersempit lumen pembuluh darah. Plaque ateroma ini bersifat
rapuh, menimbulkan perdarahan dalam lumen pembuluh darah dan mudah lepas
mengikuti aliran darah khususnya pada darah dengan tekanan darah yang
meningkat atau pada saat pembuluh darah mengerut karena stress. Plaque
ateroma yang rapuh ini terbawa aliran darah dan akan terhenti pada
pembuluh darah yang sempit sehingga terjadi penyumbatan pembuluh darah
yang disebut trombus yang dikenal dengan penyakit trombosis.
Gambaran : plaque ateroma yang rapuh disertai perdarahan
Sehingga jelas makin tinggi kadar Lp(a), makin tinggi kadar
kolesterol yang mengakibatkan makin besar resiko terjadinya penyumbatan
pembuluh darah dan menimbulkan banyak gejala seperti stroke bila
pembuluh darah otak tersumbat, serangan jantung bila terjadi sumbatan
pembuluh darah pada arteri koronaria yang disebut penyakit jantung
koroner (PJK).
Secara laboratorik dalam keadaan normal, kadar Lp(a) kurang dari
30mg/dL tetapi unutk mengurangi resiko terjadinya stroke dan PJK
sebaiknya Lp(a) dipertahankan kurang dari 20mg/dL.
Pemeriksaan yang diperlukan untuk mengatasi hal tersebut di atas
adalah pemeriksaan kadar kolesterol total, trigliserida, kolesterol HDL,
kolesterol LDL dan Lp(a).
Tanda Kolesterol Tinggi
Penyebab utama kolesterol tinggi adalah makanan, obesitas dan kurang
olahraga. Penyebab lainnya adalah diet tinggi lemak jenuh, kolesterol
dan kalori berlebihan, sirosis, diabetes, penurunan fungsu kelenjar
tiroid hiperaktivitas kelenjar pituitari, gagal ginjal, penyalahgunaan
alkohol secara akut, pemakaian obat-obatan tertentu, dan faktir
keturunan.
Tanda kolesterol tinggi adalah timbul nodul lemak pada kulit (xanthoma) yang merupakan deposit dari penumpukkan kolesterol.
Atau muncul xanthelasma, yaitu adanya penumpukkan kolesterol pada
kelopak mata. Berikut ini beberapa makanan yang menjadi pemicu tingginya
kolesterol darah.
Tanda kolesterol tinggi yang dapat mengakibatkan radang pankreas
dan pembesaran hati atau limpa sehingga menimbulkan nyeri perut.
Hiperkolesterolemia yang disebabkan oleh faktor keturunan, terdapat
riwayat penyempitan pembuluh darah dalam keluarga atau adanya nyeri dada
(angina) yang kemungkinan merupakan gejala dari penyakit jantung
koroner.
Penyebab utama dari tanda kolesterol tinggi adalah kebiasaan makan yang kurang baik.
Misalnya, bila makanan mengandung terlalu banyak lemak (jenuh) serta
protein dan terlalu sedikit serat gizi. Makanan orang Jepang misalnya,
mengandung lebih banyak minyak tak jenuh (dalam ikan) dan jauh lebih
sedikit lemak jenuh serta protein. Kenyataannya adalah bahwa kadar
kolesterolnya rata-rata lebih rendag daripa orang Eropa Barat sedangkan
PJP jarang sekali terjadi.
Kolesterol
dalam makanan semula dianggap sangat penting, tetapi sejak beberapa
tahun ternyata bahwa efek terhadap peningkatan kolesterol darah hanya
dibandungkan denga efek lemak jenug, hanya +/- 20%. Pengaruh ringan dari
pantang makan kolesterol disebabkan bagian terbesar dari kolesterol
darah (+/-) berasal dari sintesis di hati. Bagaimana cara lemak jenuh
meningkatkan kadar kolesterol secara ilmiah belum dapat dijelaskan,
kemungkinan lemak jenuh memperbesar penyerapan kembali kolesterol yang
dikeluarkan dengan empedu. Berdasarkan pengetahuan ini ahli-ahli gizi
kini telah melunakkan nasihatnya mengenai pembatasan makan telur dan
makanan lain yang menghandung kolesterol.
Kata “kolesterol” mungkin tidak lagi asing di telinga Anda. Bahkan,
kata ini menjadi momok kebanyakan orang karena terbayang penyakit seram
yang mengikutinya.
Kolesterol merupakan salah satu komponen lemah yang ada dalam tubuh.
Senyawa ini sering dikaitkan dengan pola makan tinggi lemak. Sebenarnya
jika ditelaah lebih lanjut, kolesterol merupakan zat gizi yang
diperlukan tubuh. Berikut ini sejumlah manfaat kolesterol.
- Penyumbang energi yang lebih tinggi daripada protein
- Pembungkus jaringan saraf
- Pelapis selaput sel
- Bahan dasar pembentukan hormon-hormon streoid
- Pembuat garam empedu yang penting untuk mencerna lemak
- Pelarut vitamin A, D, E dan K
- Berperan dalam membantu perkembangan jaringan otak anak
Namun, kolesterol berubah menjadi “jahat” jika kadarnya dalam tubuh
melebihi batas normal. Kelebihan kolesterol akan disimpan dan menempel
di dinding pembuluh darah hingga menimbulkan pengapuran
(arteriosklerosis). Ia bagaikan karat yang kian menebal dalam alur pipa.
Kolesterol melekat lapis demi lapis, perlahan-lahan tanpa disadari
penderitanya. Akibatnya, aliran darah yang melewati pembuluh darah
menjadi tidak lancar. Oksigen yang dibawa darah untuk mensuplai jantung
dan otak otomatis menjadi lebih sedikit. Ada ketidakseimbangan antara
oksigen supply dan oksigen demand. Inilah cikal-bakal terjadinya
penyakit jantung koroner.
Kolesterol
membantu mengangkut lemak yang sudah di olah dari hati ke seluruh
tubuh. Pembuluh darah bertindak sebagai jalan rayanya. Setelah
menjalankan fungsi ini, kolesterol kembali ke hati dan mengilang lagi
proses tadi.
Setelah ditelan, lemak atau makanan masuk ke lambung kemudian ke
usus halus untuk dicerna dan diserap. Setelah itu, sari-sari makanan
dikirim ke hati unutk di proses dan dikirimkan ke seluruh tubuh. Hati
membuat lemak pada VLDL. VLDL ini kemudian berjalan melalui
pembuluh-pembuluh darah, membongkar muatannya (lemak)di seluruh tubuh.
VLDL yang kosong kemudian menjadi LDL.
Banyak orang yang menyamaratakan semua kolesterol sebagai “jahat”.
Padahal, ada juga kolesterol “baik”. Selain itu dalam jumlah tertentu
kolesterol dibutuhkan oleh tubuh, antara lain untuk mensintetis protein
dan lemak. Dengan demikian, kolesterol tetap dibutuhkan untuk menjaga
kelangsungan metabolisme dan keberadaan organ-organ tubuh.
Kolesterol adalah lemak yang berguna sebagai bahan penyusun hormon
dan bahan membran atau dinding sel dalam tubuh. Dengan kata lain
kolesterol merupakan salah satu komponen lemak yang terdapat dalam
makanan dan tubuh. Sebagiaan besar kolesterol 80 % dibentuk di organ
hati dan sisanya didapat dari berbagai jenis sumber makanan dan minuman serta olahraga.
Gambar pembuluh darah atau arteri pada penderita kolesterol
Menurut penuturan Dr. Cindiawaty Pudjiadi, MARS, SpGK, salah satu
dokter dari RS. Gading Pluit, beliau menuturkan bahwa kolesterol
merupakan substansi seperti lilin yang warnanya putih. Secara alami
kolesterol sudah ada dalam tubuh kita. Kolesterol didalam tubuh kita
diproduksi di hati atau di usus (2/3 nya), sedangkan 1/3 nya didapat
dari makanan. Kolesterol berfungsi untuk membangun dinding sel dan juga
untuk membuat hormon. Kolesterol juga merupakan komponen penting dalam
pembentukan asam empedu, hormon steroid dan vitamin D.
Ada beberapa jenis kolesterol, yakni :
- Kolesterol kilomikron
- Very low density lipoprotein (VLDL)
- Low density lipoprotein (LDL)
- High density lipoprotein (HDL)
- Kolesterol total
- dan Trigliserida
Menurut Asih Setiarini, SKM, beliau adalah seorang staf pengajar pada
Fakultas Kesehatan Masyarakat Univ. Indonesia. Beliau mengatakan,
masyakarat umum mengenal LDL sebagai kolesterol buruk dan HDL sebagai
kolesterol baik. Karena HDL berfungsi sebagai penmbersih kelebihan dari
kolesterol pada dindidng pembuluh dengan mengangkutnya kembali ke hati.
Batas ambang yang baik adalah lebih dari 50 mg/dl
Sedangkan LDL atau kolesterol jahat adalah kolesterol yang dapat
menyebabkan penempelan kolesterol di dinding pembuluh darah. Batas
ambang yang baik adalah kurang dari 100 mg/dl. Nilai normal kadar
kolesterol total adalah dibawah 200 mg/dl, dan trigliserida dibawah 150
mg/dl.
Berikut ini uraian kadar koleseterol dalam darah manusia, yakni :
1. Kurang dari 200mg/dl = tingkat kolesterol yang sangat baik.
Apabila kadar LDL, HDL, dan trigliserida kurang dari 200 mg/dl, maka
kita tidak beresiko untuk terkena penyakit jantung. Walaupun demikian,
sebaiknya kita tetap makan yang tidak terlalu berlemak, rajin
berolaharga dan menghindari rokok. Pastikan kita memeriksa kadar
kolesterol kita paling tidak ssetiap 5 tahun sekali atau menurut
rekomendasi dokter.
2. 200-239 mg/dl = tingkat kolesterol yang cukup. Jika total
kolesterol adalah sekitar 200-239 mg/dl, maka biasanya dokter akan
memeriksa kadar LDL, HDL, dan triglyceride.
3. Lebih dari 240 mg/dl = tingkat kolesterol yang beresiko tinggi.
Orang yang mempunyai total kolesterol diatas 240 mg/dl beresiko 2 kali
lebih besar terkena serangan jantung.
4. Kadar HDL. Makin tinggi kadar HDL, semakin kecil resiko terkena
penyakit jantung. Kadar HDL yang normal untuk pria berkisar antara 40-50
gr/dL, wanita antara 20-60 mg/dL.
5. Kadar LDL. Sebaliknya, semakin sedikit kadar DL dalam darah, maka semakin kecil resiko terkena penyakit jantung.
Pada umumnya, kadar LDL dalam kategori sebagai berikut :
a. < 100 mg/dL = sangat baik
b. 100-129 mg/dL = diatas rata-rata
c. 130-159 mg/dL = cukup
d. 160-189 mg/dL = buruk (resiko tinggi)
e. > 190 mg/dL = sangat buruk (resiko sangat tinggi).
6. Kadar Trigliserida. Ini adalah sejenis lemak yang terdapat dalam
darah dan berbagai organ tubuh. Meningkatnya kadar trigliserida dalam
darah juga dapat meningkatkan kadar kolesterol. Sejumlah faktor dapat
mempengaruhi kadar trigliserida dalam darah, misalnya kegemukan,
konsumsi alkohol, gula dan makanan berlemak.
a. < 150 mg/dL = baik
b. 150-199 mg/dL = cukup
c. 200-499 mg/dL = tinggi
d. 500 mg/dL = sangat tinggi
Naahhh..itu tadi penjelasan saya tentang Penyakit Kolesterol, bagaimana menurut kamu? Sungguh sangat mengerikan bukan ?? Silahkan temukan solusi keluhan anda di sini, Insya Allah manfaat produk kami ini membawa dampak besar untuk kesehatan dan setiap aktivitas anda lebih berstaminan dan sehat alami.
Hubungi :
085813295707 / 081574410058 .
" SENYUM SEHAT, MARI KITA SEMANGAT BERSYNERGY "